Bukan ku menyerah tapi hidup tetap terus berjalan.
Bukannya ku tak sabar tapi aku harus mengambil sikap.
Terlalu lama aku menunggu mu tanpa ada kejelasan akan sikap mu.
Terlalu lama aku menunggu di depan pintu hati mu.
Aku hiraukan pintu yang lain yang terbuka untuk ku.
Tapi karna cinta ku pada mu terlalu besar sehingga menutup otak pemikiran ku.
Lebih ku utamakan perasaan walau ku tak tahu perasaan ini benar atau hanya perasaan sesaat aja.
Hati ini hanya milik Nya dan aku tak kuasa akan hati ini.
Tapi apakah benar ini adalah perasaan dari hati ku atau hanya bisikan setan yang memperdaya ku.
Seharusnya aku harus lebih bisa mendekatkan dii pada Nya lagi agar hati ini tenang akan diri mu.